Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Modal Lesu, Hasil Investasi Industri Asuransi Jiwa Merosot 24,8% pada 2024

Premi industri asuransi jiwa tercatat naik pada 2024, tetapi hasil investasi turun 24,8%, sehingga membuat pendapatan secara total turun.
Karyawan beraktivitas di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Selasa (8/10/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Selasa (8/10/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Lesunya pasar modal menyebabkan hasil investasi industri asuransi jiwa sepanjang 2024 turun secara tahunan dibanding periode 2023. Hasil investasi yang susut, membuat total pendapatan asuransi jiwa di sepanjang 2024 juga menurun.

Industri asuransi jiwa sepanjang 2024 menorehkan total pendapatan sebesar Rp218,73 triliun. Angka ini turun 0,7% (year on year/YoY) atau sekitar Rp1,65 triliun dibanding total pendapatan sepanjang 2023 sebesar Rp220,38 triiun.

Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon mengatakan kontraksi pada 2024 masih lebih rendah dibanding penurunan yang terjadi pada periode 2023. Total pendapatan industri asuransi jiwa sepanjang 2023 mengalami kontraksi 1,7% (YoY) dibanding total pendapatan sepanjang 2022 sebesar Rp224,08 triliun.

"Penurunan total pendapatan dipengaruhi utamanya menurunnya hasil investasi sebesar 24,8%. Jadi pendapatan premi naik tapi pendapatan secara total turun. Premi naik, hasil investasi turun," kata Budi saat konferensi pers kinerja asuransi jiwa 2024 di kantor pusat AAJI, Jakarta, Jumat (28/2/2025).

Hasil investasi industri asuransi jiwa sepanjang 2024 tercatat sebesar Rp23,91 triliun atau kontraksi 24,8% (YoY) dibanding hasil investasi sepanjang 2023 sebesar Rp31,80 triliun. Padahal, pada periode sebelumnya hasil investasi industri asuransi jiwa naik signifikan sebesar 45,1% (YoY) dari Rp21,91 triliun pada periode 2022 menjadi Rp31,80 triliun di sepanjang 2023.

"Penurunan ini tidak lepas dari pengaruh kondisi ekonomi yang menyebabkan melemahnya kondisi pasar modal kita," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Departemen Agency AAJI Wianto Chen menjelaskan total investasi yang ditempatkan industri asuransi jiwa sepanjang 2024 tumbuh 0,2% (YoY) dibanding total investasi pada periode 2023 sebesar Rp540,57 triliun. Selain itu, total aset industri asuransi jiwa juga naik tipis 0,7% (YoY) menjadi Rp616,75 triliun.

"Premi positif mengimbangi hasil negatif dari sisi saham, hasil investasi kita menurun yang lebih tinggi dibanding obligasi. Ini semua akibat kenaikan suku bunga yang cukup tinggi di 2024," kata Wianto.

Adapun portofolio investasi industri asuransi jiwa saat ini didominasi pada penempatan ke Surat Berharga Negara (SBN) dengan nilai Rp205,03 triliun, atau tumbuh 11,9% (YoY) dibanding Rp183,28 triliun pada 2023. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper