Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tugu Pratama Kaji Pemisahan Unit Syariah

PT Asuransi Tugu Indonesia (TPI) mulai mengkaji untuk memisahkan unit syariahnya pada tahun ini, meski kontribusinya terhadap laba bersih perseroan belum signifikan.
Kantor Asuransi Tugu Pratama Indonesia/tugu.com
Kantor Asuransi Tugu Pratama Indonesia/tugu.com

Bisnis.com, JAKARTA--PT Asuransi Tugu Indonesia (TPI) mulai mengkaji untuk memisahkan unit syariahnya pada tahun ini, meski kontribusinya terhadap laba bersih perseroan belum signifikan.

Menurut Direktur Keuangan dan Jasa Korporat TPI Hendriyono, unit syariah TPI membukukan laba bersih senilai Rp8 miliar pada tahun lalu. Padahal, pada saat yang sama, TPI mencatatkan laba bersih komprehensif  sebesar Rp444 miliar.

"Belum banyak, tapi kami optimis bisa segera tumbuh signifikan. untuk itu, kami saat ini sedang mencari mitra kerja sama untuk merealsiasikan rencana pemisahaan unit syariah [spin off]. Kajian pemisahaan unit syariah [spin off] dimulai tahun ini," katanya di Jakarta, seperti dikutip Bisnis.com, Selasa (26/5).

Kesiapan TPI untuk memisahkan unit usaha syariahnya juga tidak terlepas dari kapasitas permodalan yang hampir memenuhi ketentuan regulator yakni Rp50 miliar bagi full fledge asuransi syariah. Per 2014, unit syariah TPI telah memiliki modal senilai Rp48 miliar.

Berdasarkan penuturan Hendriyono, terdapat beberapa institusi keuangan yang berniat untuk menjadi mitra kerja sama TPI syariah ketika nantinya mulai beroperasi secara full fledge. Kendati demikian, dirinya belum bersedia membeberkan daftar perusahaan yang berminat menjadi mitranya tersebut.

"Sudah ada beberapa yang bersedia, tapi kan masih dalam tahap kajian. Kami akan mengutamakan perusahaan lokal ketimbang asing karena mereka [lokal] lebih mengerti terhadap keadaan ekonomi Indonesia," ucapnya.

Hingga saat ini, kontribusi unit syariah TPI mayoritas disumbangkan oleh produk asuransi kendaraan bermotor, kecelakaan diri, dan marine hull. Tidak hanya itu, berbeda dengan induk perusahaannya-TPI- unit syariah ini lebih banyak menggarap pasar di luar captive marketnya yakni PT Pertamina (persero).   

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper