Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Tak Bergerak, Tren Undisbursed Loan Naik 9,17 Persen

Penurunan kinerja ekonomi secara tak langsung membuat debitur menahan penarikan kreditnya. Per Juli 2020, angkanya mencapai Rp1.654 triliun.
Ilustrasi bank./Istimewa
Ilustrasi bank./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Kredit perbankan yang belum ditarik debitur (undisbursed loan) hingga Juli 2020 mengalami peningkatan sebesar 9,17 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menjadi Rp1.654 triliun.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Moch Amin Nurdin mengatakan peningkatan tersebut menjadi salah satu penyebab rendahnya penyaluran kredit perbankan di tengah pandemi. Bahkan, kenaikan undisbursed loan diproyeksi akan terus berlanjut karena debitur mempertimbangkan risiko pandemi terhadap kelangsungan usaha.

Dengan adanya undisbursed loan, bank lebih memilih untuk mempertahankan nasabah eksisting dan top up kredit saja. Selain itu, bank juga akan melakukan perbaikan kredit macet dengan restrukturisasi.

"Karena bisnis tidak bergerak, debitur memilih untuk menunda pencairan sampai situasi membaik," terangnya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.

Menurut Amin, tren undisbursed loan baru akan menurun ketika pengusaha telah bisa menjalankan usahanya dengan normal dan mampu melakukan ekspansi. Pada saat itulah, pengusaha memerlukan dana investasi dan modal kerja.

"Bisa tahun depan [undisbursed loan menurun], bisa 2022, yang jelas saat pandemi hilang," sambungnya.

Perlambatan bisnis bisa terlihat dari kontraksi ekonomi yang terjadi sejak pandemi berlangsung. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi kuartal I/2020 hanya 2,97 persen secara year-on-year (yoy), sedangkan pada kuartal berikutnya terkontraksi 5,32 persen.

Adapun data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperlihatkan penyaluran kredit bank persero, Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan bank campuran pada Agustus 2020 masing-masing hanya tumbuh 3,05 persen, 6,86 persen, dan 0,91 persen secara tahunan. Sementara itu, Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) dan Kantor Cabang Bank Luar Negeri (KCBLN) pada Agustus 2020 mengalami penurunan masing-masing 1,5 persen dan 5,21 persen yoy.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper