Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BSI (BRIS) Bidik Pembiayaan Hijau di Sektor Properti, Gandeng 3.300 Pengembang

BSI bekerja sama dengan lebih dari 3.300 developer yang di antaranya telah memiliki standar green dalam membangun green building.
Nasabah bertransaksi di salah satu pusat anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Syariah Indonesia di Jakarta, Senin (9/1/2022). /Bisnis-Arief Hermawan P
Nasabah bertransaksi di salah satu pusat anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Syariah Indonesia di Jakarta, Senin (9/1/2022). /Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS) membidik pembiayaan hijau di sektor properti seiring dengan potensi pengurangan emisi yang besar. BSI pun telah menggandeng 3.300 pengembang guna meningkatkan penyaluran pembiayaan hijau di sektor properti ini.

Komisaris Utama BSI Muliaman D Hadad mengatakan sektor properti memang menjadi sektor potensial untuk digarap dalam rangka mengurangi emisi.

"Saat ini sektor properti mengkonsumsi lebih dari 40% energi global setiap tahunnya. Sekitar 20% dari total emisi gas rumah kaca global berasal dari bangunan," ujar Muliaman dalam keterangan tertulis pada Minggu (3/12/2023).

Selain itu, terdapat proyeksi peningkatan emisi CO2 sebesar 56% pada 2030, terjadi peningkatan proporsi emisi gas rumah kaca global diperkirakan sebesar 7% pada 2030, dan bangunan menggunakan 40% bahan mentah secara global atau 3 miliar ton per tahun.

Kemudian, perbankan bisa berkontribusi menurunkan emisi dari sektor properti melalui pembiayaan hijau. Menurutnya, terdapat lima strategi yang dibisa digunakan agar pembiayaan berkelanjutan di sektor properti bisa lebih besar dari sebelumnya.

Beberapa strategi tersebut di antaranya pembiayaan proyek bangunan ramah lingkungan, memberikan pilihan pembiayaan yang terjangkau, mendukung peningkatan efisiensi energi, mendorong sertifikasi dan standar ramah lingkungan, dan mempromosikan pengelolaan properti yang berkelanjutan.

“Pembiayaan ramah lingkungan bertujuan untuk memobilisasi modal dan memberikan insentif kepada dunia usaha dan organisasi untuk mengadopsi praktik berkelanjutan dan mengurangi emisi gas rumah kaca dan berkontribusi terhadap pencapaian tujuan lingkungan global,” katanya.

BSI pun menurutnya turut membidik sektor properti dalam penyaluran pembiayaan hijau. Dalam upayanya itu, BSI misalnya menggandeng Real Estate Indonesia (REI) untuk membangun properti yang memiliki standar ramah lingkungan.

BSI juga telah bekerja sama dengan lebih dari 3.300 developer yang di antaranya telah memiliki standar green dalam membangun green building

Tercatat hingga September 2023, pembiayaan rumah di BSI mencapai Rp10,3 triliun, dengan jumlah rumah yang terjual mencapai lebih dari 18.000 unit, didominasi wilayah Jabodetabek dan Pulau Jawa. Adapun, penyaluran pembiayaan berkelanjutan BSI per September 2023 mencapai Rp53,6 triliun.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga mendorong perbankan untuk mengakselerasi penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) hijau dalam rangka mendukung penyediaan energi yang adil dan terjangkau yang telah digulirkan oleh pemerintah. 

“Beberapa bank di Indonesia sudah mengambil inisiatif untuk menyalurkan KPR hijau dengan menggandeng pengembang perumahan yang menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan. Ini adalah inisiatif yang sangat baik yang perlu kita dorong lebih lanjut,” katanya dalam acara Seminar Energy Efficient Mortgage (EEM) Development throughout Asean Countries, pada Agustus lalu (22/8/2023).

Sri Mulyani mengatakan, bangunan perumahan merupakan salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar di dunia, yaitu sekitar 17 persen dari total emisi gas rumah kaca global.

Dari jumlah tersebut, 5,5 persen di antaranya merupakan emisi langsung dari bangunan dan 11 persen merupakan emisi tidak langsung dari listrik dan panas yang digunakan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper