Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan asuransi umum, PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia (ACPI) melirik meningkatkan bisnis asuransi kepada barang milik negara (BMN).
Wakil Presiden Direktur ACPI Nicolaus Prawiro menjelaskan pihaknya termasuk salah satu anggota konsorsium asuransi BMN, namun dengan share di bawah 5%. Bisnis yang relatif kecil tersebut menurut Nico tidak berpengaruh besar bagi total pendapatan ACPI.
"ACPI telah dan akan memonitor profile business yang ditutup asuransinya oleh KABMN, jika loss rasio bagus maka ACPI bisa menaikkan share dalam KABMN tersebut," kata Nico kepada Bisnis, Selasa (12/11/2024).
Baca Juga
Nico melihat aset pemerintah Indonesia sangat besar sehingga menjadi potensi premi yang juga sangat besar. Di sisi lain, belum semua BMN terlindungi asuransi.
"Dengan adanya Konsorsium Asuransi Barang Milik Negara maka penutupan asuransi terhadap objek berupa BMN akan dilakukan oleh Konsorsium tersebut, pungkasnya.
Adapun hingga 2023, nilai BMN yang sudah diasuransikan mencapai Rp68,5 triliun, atau hanya 34% dari total nilai BMN yang dapat diasuransikan sebesar Rp200,89 triliun. Sementara itu, jumlah nomor urut pencatatan (NUP) BMN yang sudah diasuransikan sebanyak 9.672, atau hanya 12% dari jumlah NUP objek asuransi BMN sebanyak 83.331.